Apa
yang ada di pikiranmu jika seseorang menanam kurma di daerahmu? Tentu bagi
sebagian orang akan berpikir bahwa kurma tidak akan tumbuh baik di wilayah
dengan curah hujan yang tinggi seperti Indonesia. Bukan tanpa alasan memang
melihat sejarah penyebaran kurma yang diyakini pertama kali muncul di daerah
bersuhu ekstrim yaitu Teluk Persia sekitar awal 4000 SM. Belum lagi pemikiran
masyarakat yang beranggapan bahwa kurma tidak terlalu laris di pasaran
Indonesia.
Namun pemikiran tersebut tidaklah benar, bahkan pangsa pasar kurma
di Indonesia berpotensi menjadi yang terbesar mengingat Negara Indonesia adalah
Negara muslim terbesar di dunia. Oleh karena itu kami akan mengubah mindset
anda untuk dapat menaruh perhatian kepada komoditas bernilai tinggi ini.
‘
Peluang Budidaya Kurma yang Terbuka
Lebar di Indonesia
Memang
perkembangan budidaya kurma di indonesia belum terlalu besar, hal ini dapat
dilihat dari masih sedikitnya kebun kurma yang ada di Indonesia. Masih sangat
sedikit pekebun yang memilih kurma sebagai komoditas utamanya. Penyebaran kurma
di Indonesia tersebar di berbagai daerah, di Nanggroe Aceh Darussalam
contohnya, seorang pekebun kurma bernama Mahdi telah menanam setidaknya sekitar
1200 pohon kurma. Dia juga telah menanam 500 pohon kurma di daerah Riau.
![]() |
Kebun kurma di Aceh |
Perkembangan perkebunan kurma Indonesia yang lambat ini disebabkan oleh petani yang masih memiliki pemikiran bahwa kurma tidak cocok ditanam di Indonesia. Belum lagi peryataan dari salah seorang peneliti dari Balai Penelitan Tanaman dan Palma lain (Batipalma) yang mengatakan bahwa tanaman kurma bukanlah tanaman asli indonesia, sehingga tidak termasuk dalam mandat Badan penelitian dan pengembagan.
Tapi
bukan berarti budidaya kurma di Indonesia terhambat, bahkan kita harusnya
bercermin kepada Negara Thailand yang sudah menjadi salah satu Negara
pengekspor kurma terbesar di dunia. Jika Indonesia berbenah maka bukan tak
mungkin suatu hari Negara Indonesia bisa menjadi Negara pengekspor kurma
terbesar di dunia.
Pangsa Pasar Kurma yang Besar
Kurma
termasuk komoditas yang mudah dijumpai dan digemari oleh mayoritas penduduk
Indonesia khususnya yang muslim. Saat ini kurma dapat dengan mudah kita jumpai
di banyak pasar-pasar tradisional maupun pasar modern. Bahkan beberapa penjual lebih
memilih membuka toko-toko eklusif dengan pelayanan tinggi untuk meningkatkan
penjualan. Bateel salah satunya, toko eklusif kurma yang terletak di senayan
ini bahkan mampu menjual tidak kurang dari 300 kg kurma dengan harga Rp 750.000
per kilo gramnya.
Permintaan
kurma akan sangat tinggi di beberapa waktu tertentu. Pada bulan rahmadhan
misalnya, salah satu penjual kurma yang berada di Tanahabang Jakarta berhasil
menjual kurma kering sekitar 900 kg dan sekitar 500 kg pada bulan normal. Namun
sebagian besar pasokan kurma yang ada di Indonesia masih berasal dari luar negeri. Bukan tanpa alasan,
melihat masih minimnya pekebunan kurma di indonesia yang memproduksi kurma secara
komersial.
![]() |
Benih Kolak One Hybrid |
Thailand,
Negara yang terkenal akan bidang hortikulturanya ini bahkan telah berhasil
melakukan budidaya kurma secara komersial. Mereka juga mempunyai kultivar
andalan bernama KL-1(Kolak One) yang mampu beradaptasi dengan iklim tropis.
Saat ini Thailand bahkan sudah memiliki tidak kurang dari 100 perkebunan kurma,
ditambah dengan tingginya minat petani disana untuk menanam buah primadona ini.
Hal ini membuktikan bahwa peluang budidaya kurma sangatlah menggiurkan ditambah
masih sedikitnya persaingan kurma lokal di Indonesia.
Kurma Tropis Solusi Jitu Budidaya
Kurma di Indonesia
Kurma
Tropis atau dengan nama lain Kolak One merupakan kurma yang memiliki perbedaan
dari kurma pada umumnya. Kurma ini dapat beradaptasi dengan iklim tropis yang
ada di Indonesia dan memiliki sifat genjah, yaitu mampu berbuah saat berumur 3
tahun. Tanaman kurma jenis ini juga dapat menghasilkan hingga 25 kg kurma basah
pada tahun kelima penanamannya tanpa melalui proses perangsangan yang biasa
dilakukan kepada varietas kurma biasa.
Sebagai
contoh, Salah seorang petani Thailand berhasil memanen secara rutin sekitar 7,2
- 10,8 kurma pertahunnya dari 120 pohon kurma yang berumur antara 1 - 7 tahun.
Kurma-kruma tersebut dijual dengan harga 600 bath perkilonya, beliau berhasil
meraup omzet mencapai Rp 1,7 – 2,6 milyar dari panen kurmanya selama 3 bulan.
Belum lagi jika kurma-kurma tersebut diolah kembali dengan teknologi pasca
panen terkini maka kita dapat melihat keuntungan yang berlipat ganda dari angka
diatas.
Budidaya kurma sebenarnya mudah untuk kita
lakukan, hanya dengan bermodalkan lahan dan bibit kurma KL-1 maka kamu sudah bisa
memulai usaha ini. Jika kamu mempunyai lahan yang cukup luas maka mulailah
menanam setidaknya 150 pohon kurma yang terdiri dari 125 pohon kurma betina dan
25 pohon kurma jantan. Pada tahun ketiga kamu sudah bisa merasakan manisnya
omzet dari tanaman primadona ini. Tak tanggung-tanggung, kamu bahkan bisa
berpeluang mendapat penghasilan sebesar Rp 996 juta pada tahun ketiganya.
Sumber
data valid : Majalah Trubus
0 komentar:
Post a Comment